2. Bidang Ilmu
Ilmu Sosial
3. Pendahuluan
a.
Latar Belakang
Masalah
Seiring
dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan belajar
mengajar di perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh faktor pengajar/dosen,
melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Kurikulum baru tahun
2004 mempertegas bahwa proses pembelajaran harus berpusat pada peserta belajar,
pengajar bukan sebagai satu-satunya sumber belajar atau sumber informasi,
melainkan berperan sebagai fasilitator, dinamisator, dan motivator dalam
pembelajaran.
Selain
sumber belajar berupa perpustakaan yang tersedia di kampus, sekarang ini
berkembang teknologi internet yang memberikan kemudahan dan keleluasaan dalam
menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet mahasiswa dapat mengakses berbagai
literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga
dapat mempermudah proses studinya.
Penelitian
ini ingin mengetahui sejauh mana mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi
Perkantoran FIS UNY telah memanfaatkan teknologi internet sebagai sumber
belajar yang mendukung proses belajarnya di bangku kuliah.
b.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan
dengan pemanfaatan sumber belajar, antara lain : optimalisasi pemanfaatan
perpustakaan sebagai sumber belajar, pemenuhan koleksi buku-buku yang tersedia
di perpustakaan, pemanfaatan internet sebagai sumber belajar, serta pemanfaatan
sumber daya lingkungan sebagai sumber belajar.
c.
Batasan Masalah
Meskipun banyak permasalahan yang
berkaitan dengan pemanfaatan sumber belajar dalam proses pembelajaran, namun
dalam penelitian ini hanya membatasi pada masalah pemanfaatan internet sebagai
sumber belajar oleh mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
d.
Rumusan Masalah
Untuk
memperjelas permasalahan yang akan diteliti, maka masalah tersebut dirumuskan
sebagai berikut :
1.
Apakah
mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran telah memanfaatkan internet
sebagai sumber belajar ?
2.
Alasan
apa yang memotivasi mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?
3.
Faktor
apa sajakah yang mendukung dan menghambat mahasiswa prodi Pendidikan
Administrasi Perkantoran untuk memanfaatkan internet sebagai sumber belajar ?
e.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui :
1.
Jumlah
mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah memanfaatkan
internet sebagai sumber belajar.
2.
Alasan
yang memotivasi mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran
memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
3.
Faktor-faktor
yang mendukung dan menghambat mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi
Perkantoran memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.
f.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat :
1.
Bagi
mahasiswa, untuk lebih meningkatkan pemanfaatan teknologi internet sebagai
sumber belajar, sehingga mempercepat masa studinya.
2.
Bagi
program studi, sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dan program
kerja yang berkaitan dengan fasilitas sumber belajar.
3.
Bagi
peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan penguasaan teknologi
informasi sehingga dapat memperbaiki kemampuan dalam mengajar.
g.
Definisi Operasional
1.
Internet
Adalah jaringan komputer yang mampu
menghubungkan komputer di seluruh dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk
informasi dapat diakses dari berbagai belahan dunia secara cepat.
2.
Sumber
Belajar
Segala sesuatu atau
daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam
bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran.
4. Kajian Pustaka
a.
Pengertian Internet
Internet adalah
kependekan dari inter-network. Secara harfiah mengandung pengertian
sebagai jaringan komputer yang menghubungkan beberapa rangkaian
(www.wikipedia.com).
Jaringan internet juga didefinisikan sebagai jaringan komputer yang mampu
menghubungkan komputer di seluruh dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk
informasi dapat dikomunikasikan antar belahan dunia secara instan dan global (www.jurnal-kopertis4.org). Selain kedua pengertian di atas, internet
juga disebut sebagai sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs
akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet
menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dari sumber daya informasi untuk
jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Layanan internet meliputi
komunikasi langsung (e-mail, chat), diskusi (usenet news, milis,
bulletin board), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide
Web, Ghoper), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP), serta
berbagai layanan lainnya (www.andhika.com).
Sejalan dengan
perkembangan internet, telah banyak aktivitas yang dilakukan dengan
memanfaatkan jaringan internet, seperti e-Commerce, e-Banking, e-Government,
e-Learning dan lainnya. Salah satu aktivitas yang berkaitan dengan proses
pembelajaran adalah e-Learning. E-Learning adalah wujud penerapan
teknologi informasi di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. E-Learning merupakan
usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar di sekolah
dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.
b. Internet dalam Kegiatan Belajar
Fred S Keller,
teknolog pendidikan era tahun 1960-an mengkritik penerapan metode-metode
pembelajaran konvensional yang kurang menarik perharian peserta didik. Menurut
dia, peserta didik harus diberi akses yang lebih luas dalam menentukan apa yang
ingin mereka pelajari sesuai minat,
kebutuhan, dan kemampuannya. Dikatakannya pula bahwa guru bukanlah satu-satunya
pemegang otoritas pengetahuan di kelas. Siswa harus diberi kemandirian untuk
belajar dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar (www.kompas.com).
Kekayaan informasi
yang sekarang tersedia di internet telah
lebih mencapai harapan dan bahkan imajinasi para penemu sistemnya. Melalui
internet dapat diakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan aktual dengan
sangat cepat. Adanya internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk
mengakses perpustakaan di Amerika Serikat dalam bentuk Digital Library.
Sudah banyak pengalaman tentang kemanfaatan internet dalam penelitian dan
penyelesaian tugas akhir mahasiswa. Tukar menukar informasi atau tanya jawab
dengan pakar dapat juga dilakukan melalui internet. Tanpa teknologi internet
banyak tugas akhir dan thesis atau bahkan desertasi yang mungkin membutuhkan
waktu lebih banyak untuk menyelesaikannya (www.jurnal-kopertis4.org).
Para akademisi
merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan internet.
Berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui
internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Para mahasiswa tidak lagi harus
mengaduk-aduk buku di perpustakaan sebagai bahan untuk mengerjakan tugas-tugas
kuliahnya. Cukup memanfaatkan search engine, materi-materi yang
dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan biaya
dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui di internet cenderung lebih up
to date.
Bagi para pengajar,
internet bermanfaat dalam mengembangkan profesinya, karena dengan internet
dapat : (a) meningkatkan pengetahuan, (b) berbagi sumber diantara rekan
sejawat, (c) bekerjasama dengan pengajar di luar negeri, (d) kesempatan
mempublikasikan informasi secara langsung, (e) mengatur komunikasi secara
teratur, dan (f) berpartisipasi dalam forum-forum lokal maupun internasional.
Di samping itu para pengajar juga dapat memanfaatkan internet sebagai sumber
bahan mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus online dengan
metodologi baru, mengakses materi kuliah yang cocok untuk mahasiswanya, serta
dapat menyampaikan ide-idenya.
Sementara itu
mahasiswa juga dapat menggunakan internet untuk belajar sendiri secara cepat,
sehingga akan meningkatkan dan memeperluas pengetahuan, belajar berinteraksi,
dan mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian (www.pendidikan.net).
Dalam www.jurnal-kopertis4.org
disebutkan
beberapa manfaat internet bagi pendidikan di Indonesia, yaitu : akses ke
perpustakaan, akses ke pakar, perkuliahan online, layanan informasi akademik,
menyediakan fasilitas mesin pencari data, menyediakan fasilitas diskusi, dan
fasilitas kerjasama.
c. Pengertian Sumber Belajar
Menurut Association for Educational Communications
and Technology sumber pembelajaran adalah segala sesuatu atau daya yang
dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk
gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Sumber pembelajaran dapat
dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu :
1) Sumber pembelajaran
yang sengaja direncanakan (learning
resources by design), yakni semua sumber yang secara khusus telah
dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas
belajar yang terarah dan bersifat formal; dan
2) Sumber pembelajaran
yang karena dimanfaatkan (learning
resources by utilization), yakni sumber belajar yang tidak secara khusus
didisain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan
dimanfaatkan untuk keperluan belajar-salah satunya adalah media massa.
Media
massa adalah suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak
yang tersebar, heterogen, dan anonim melewati media cetak atau elektronik,
sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Pengertian "dapat" di sini menekankan pada pengertian, bahwa jumlah
sebenarnya penerima pesan informasi melalui media massa pada saat tertentu
tidaklah esensial. Yang penting ialah "The
communicator is a social organization capable or reproducing the message and
sending it simultaneously to large number of people who are spartially
separated”. Adapun bentuk media massa, secara garis besar, ada dua jenis,
yaitu : media cetak (surat kabar dan majalah, termasuk buku-buku) dan media
elektronik (televisi dan radio, termasuk internet) (http://artikel.us/mangkoes6-04-2.html).
Berdasarkan kajian pustaka di atas
menunjukkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi dapat
ditempuh melalui berbagai cara, antara lain : peningkatan kompetensi dosen,
peningkatan muatan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian
hasil belajar, peningkatan bekal ketrampilan mahasiswa, penyediaan bahan ajar
yang memadai, dan penyediaan sarana belajar. Ketersediaan bahan ajar dan sarana
belajar merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan proses
pembelajaran. Namun demikian sering kali bahan ajar yang ada di perpustakaan
tidak mampu memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa, sehingga perlu memanfaatkan
sumber belajar yang lain. Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan oleh
mahasiswa secara mandiri adalah jaringan internet. Untuk itu, bekal ketrampilan
mahasiswa khususnya dalam memanfaatkan teknologi internet sangat diperlukan.
Melalui
internet, mahasiswa dapat mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan
sesuai kebutuhan yang relevan dengan subjek mata kuliah. Sehingga pemanfaatan jaringan internet
sebagai sumber belajar, akan membantu mempermudah dan mempercepat penyelesaian
tugas-tugas perkuliahan, termasuk penyelesaian tuga akhir.
Oleh
karena itu, dosen sebagai motivator dan dinamisator dalam pembelajaran
hendaknya memberi dorongan serta menciptakan kondisi agar mahasiswa dapat
secara aktif menemukan ilmu pengetahuan baru melalui pemanfaatan teknologi
internet.
5. Metodologi Penelitian
a. Desain Penelitian
Penelitian
ini menggunakan desain penelitian survai, yang dipakai untuk tujuan eksplorasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang pemanfaatan internet
sebagai sumber belajar oleh mahasiswa prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran
FIS UNY.
b. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi
dan wilayah generalisasi penelitian ini adalah mahasiswa prodi Pendidilan Administrasi
Perkantoran FIS UNY yang meliputi mahasiswa angkatan 2002, 2003, 2004, dan
2005. Sampel penelitian diambil secara proporsional
random sampling.
c. Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
d. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul
akan dianalisis secara deskriptif dengan tabulasi dan persentase.